Rabu, 24 April 2024

Mengukur Integritas dan Kredibilitas Kapolda Gorontalo, Irjen Angesta R Yoyol, dari Atas Jembatan Kuning Marisa Pohuwato

Surat Terbuka Ketua LSM Pohuwato Watch, Kepada Kapolda Gorontalo Baru, Irjen Angesta R Yoyol

Selasa, 04 April 2023 | 13:40
Mengukur Integritas dan Kredibilitas Kapolda Gorontalo, Irjen Angesta R Yoyol, dari Atas Jembatan Kuning Marisa Pohuwato
Ketua LSM Pohuwato Watch

As-salāmu ʿalaykum wa-raḥmatu -llāhi wa-barakātuhū

Selamat Siang Jendral

Jendral, Saat ini, aku berdiri diatas jembatan Kuning Marisa, jembatan yang oleh warga Pohuwato dikenal dengan Jembatan Nagit, karena dahulu jembatan ini berdampingan dengan rumah makan terkenal di daerah Marisa, yakni Rumah Makan Nagit. Jembatan yang dibawahnya melintas sungai Marisa yang dahulu mengalirkan air jernihnya menuju saluran saluran irigasi persawahan dan menjadi tempat anak anak melepaskan keriangannya, menikmati alam yang alami, memancing ikan, belut atau sekedar main kejar kejaran sambil meloncat dari atas tepian sungai ke dalam sungai dengan gembira, berwisata gratis tanpa bayar.

Tapi itu kondisi di masa lalu, hingga sekitar tahun 2010, kondisi itu masih seperti yang tergambarkan di atas.  Saat ini, kondisi tersebut berubah drastis sejak tanu 2011 hingga kini. Warna Sungai Marisa berubah drastis, kejernihan air sungai marisa dimasa lalu tinggal kenangan. Keriangan anak anak menikmati kejernihan air sungai marisa menjadi sirna, beganti riuhnya alat berat sejenis excavator mengekploitasi sungai dan areal tambang sekitar Botudulanga, Alamotu dan Dengilo tanpa izin, aktifitas ilegal minning yang seolah dibiarkan merusak lingkungan secara massive, mengakibatkan potensi banjir mengintai setiap saat di musim penghujan, dan sedimentasi mengancam aktivitas pertanian dan perikanan  disekitar aliran sungai Marisa. Hal yang sama terjadi juga di Paguat karena aktivitas tambang ilegal di Dengilo

Saat ini pula, baru sehari, kami rakyat Gorontalo menerima sosok Kapolda Baru, Irjen Angesta R Yoyol yang mengantikan Irjen Pol Helmy Santika.

Pejabat Kapolda Baru, Irjen Angesta R Yoyol adalah putra daerah Padang Panjang, Sumatera Barat lulusan Akpol 1989. Dikutip dari Inews, sebagai Jenderal Polri bintang dua, anda berpengalaman dalam bidang Reserse. Karirmu banyak bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan segudang pengalaman sebagai Kasat Serse Polres Metro Jakpus (2002—2004), Kapolres KP3 Tanjung Priok, Wakapolres Metro Jakpus (2008), Kaden 88/Antiteror Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakarta Pusat (2011), Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri[2] (2014), Kapolrestabes Bandung (2014), Kabagjianling Rojianstra Sops Polri (2016), Wakapolda Lampung (2017), Karo RBP Srena Polri (2018), Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020) dan akhirnya kemarin secara resmi menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.

Konon Sepak terjangmu,  seorang Angesta R Yoyol bisa di lacak dalam jejak jejak digital, bagaimana rekam jejak ketegasan seorang Angesta R Yoyol yang sukses melakukan penutupan kawasan Prostitusi Saritem di Kota Bandung  "hukum harus ditegakan!!, aktivitas prostitusi di Saritem jelas melanggar, kalau enggak ditutup sekarang mau kapan lagi?" Suara tegas itu bergaung pada bulan Mei tahun 2015 dan masih terngiang ngiang hingga saat ini di telinga warga Bandung yang inginkan ketertiban dan penegakkan hukum di daerahnya.

Jendral........

Mengukur derajat integritas dan kredibilitas seorang pejabat setingkat Kapolda menjadi memang menjadi sangat penting bagi kami masyarakat Gorontalo pada umumnya, dan masyarakat Pohuwato pada khususnya mengingat Integritas merupakan sikap teguh untuk mempertahankan prinsip dengan memperhatikan aspek mutu, sifat, maupun keadaan yang menunjukkan satu kesatuan utuh sehingga mempunyai kemampuan serta potensi yang memancarkan sebuah kewibawaan dan kejujuran. Tidak hanya sekedar berbicara dan menjadi pemanis retorika, namun juga dijadikan konsep yang berkaitan erat dengan konsistensi dalam segala macam bentuk tindakan, prinsip, nilai, metode, ukuran, ekspektasi, dan sebagainya. Integritas menjadi salah satu dari atribut terpenting sebagai sebuah kunci yang harus ada dan dimiliki oleh aparatur penegak hukum seperti Polisi.

Sementara nilai  kredibilitas adalah tingkat seseorang dapat dipercaya karena kompetensi, keterbukaan, dan tujuan yang dimilikinya. Kredibilitas merujuk ke arah suatu kepercayaan yang diperoleh seseorang untuk membuktikan bahwa dirinya layak untuk dipercaya.

Di tengah badai ujian yang tengah dihadapi Polri saat ini, sebut saja kasus Sambo, kasus Teddy Minahasa, dan banyak lagi kasus kasus yang melibatkan polisi sebagai pelaku kejahatan dan akhir akhir ini marak di media online menjadikan kredibilitas dan integritas polisi di tingkat jabatan dan pangkat manapun dipertanyakan dan bahkan diragukan, termasuk integritas dan kredibilitas seorang Irjen Angesta R Yoyol sekalipun

Mengingat tiga peran utama Polri :

1. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (law and order).

2. Memerangi kejahatan (fighting crimes).

3. Melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

Sesuai definisi kepolisian dalam UU nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian yang tegas menyatakan bahwa “Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri”

Jendral, .....

Bahwa aktivitas ilegal minning di Pohuwato sudah terjadi lebih dari sepuluh tahun, itu menjadi fakta yang tak bisa dinafikkan, bahwa dalam beberapa kasus Ilegal minning di Pohuwato yang melibatkan aparat kepolisian sebagai pelakunya pun sudah bukan rahasia  umum lagi, fakta bahwa kondisi sungai Marisa yang keruh karena aktivitas ilegal minning di wilayah Alamotu, Botudulanga dan Dengilo yang berkontribusi pada  kerusakan lingkungan secara massive pun adalah hal biasa yang bahkan Kapolres Pohuwato pun bersama Forkopimda Pohuwato mengakuinya dan bahkan pernah menemukan 50 lebih alat berat beraktifitas di areal tambang Hulawa pada bulan Juli tahun 2021, dan tangisan gagal panen petani sawah di kecamatan Buntulia, Duhiadaa, Marisa, Paguat dan Dengilo dengan lahan seluas lebih dari 2.500 Hektar akibat saluran irigasi ke sawah yang tertutup sedimentasi, wajah sedih peternak yang tak bisa lagi memberi minum dan memandikan hewan ternaknya di sungai marisa dan paguat karena air sungai yang tak lagi megalirkan air, tapi sudah mengalirkan lumpur keruh, kotor dan menjijikkan, wajah suram anak anak yang kehilangan lingkungan asri untuk sekedar berwisata murah menebar keriangan di sekitar sungai marisa dan sungai Paguat, kemuraman para pemilik kolam ikan air tawar yang tak lagi bisa mengambil air sungai untuk kebutuhan kolamnya, dan wajah sedih para nelayan yang mencari ikan di muara sungai yang makin hari makin dangkal, serta terumbu karang tempat ekosistim ikan berkembang biak, telah tertutup sedimentasi akibat aktivutas ilegal minning.

Mencermati fakta fakta ini bagi saya pribadi saat ini, mengingat Irjen Angesta R Yoyol sebagai Kapolda Gorontalo yang memiliki hak dan kewenangan serta bertanggung jawab  penuh untuk mengerahkan dan mengarahkan seluruh aparat penegak hukum dalam institusi penegak hukum kepolisian di  Gorontalo untuk melaksanakan tupoksinya sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri membuat saya memiliki persepsi baru, bahwa ukuran kredibiltas dan integritas seorang Irjen Angesta R Yoyol sebagai Kapolda Gorontalo bisa di ukur dari keruhnya air sungai Marisa dan Paguat, dan kekeruhannya bisa dilihat langsung dari atas jembatan kuning marisa ini. Semakin keruh sungai Marisa, saya menganggap integritas kredibilitas seorang Irjen Angesta R Yoyol sebagai Kapolda Gorontalo juga semakin rendah.

Ingat Jendral, banyak fakta yang membuktikan keterlibatan langsung oknum polisi entah oknum anggota Polres Pohuwato ataupun oknum anggota Polda Gorontalo dalam aktivitas ilegal minning di Pohuwato ini, dan kami menduga kuat ada aliran dana masuk ke kantong kantong pejabat di Polres Pohuwato maupun di Polda Gorontalo, dan sempat terlontar fakta itu dalam orasi seorang orator di Pohuwato pada bulan Desember Tahun 2020 yang secara tegas menyatakan bahwa oknum Kapolres Pohuwato pada saat itu kenyang dengan uang tambang.  Silahkan disimak linknya Jendral. Ini link beritanya https://kronologi.id/2020/12/21/ketua-apri-sebut-kapolres-pohuwato-kenyang-dari-hasil-tambang/ 

Pada akhirnya, atas nama LSM Pohuwato Watch, saya mengucapkan selamat bertugas Jendral, semoga Allah selalu menjukkan kepadamu jalan yang lurus, semoga Allah menjauhkanmu dari uang yang mengalir dari aktivitas Ilegal minning, agar kredibilitas dan integritasmu bisa terjaga, dan semoga kau tetap konsisten dengan ketegasan sikapmu seperti dalam kasus Saritem di Bandung  dengan tetap tegas juga memberantas ilegal minning yang jelas melanggar hukum dan seolah dibiarkan berjalan sudah lebih dari sepuluh tahun di Pohuwato.

Wassalam......

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya