KLIKINDONESIA [PEKANBARU/ RIAU] - Jika tidak ada aral melintang, Musyawarah Cabang (Muscab) III Peradi Pekanbaru akan digelar 3 September 2022. Beberapa nama kini bermunculan. Salah satu yang tengah menjadi buah bibir atau sorotan adalah incumbent Dr (C) Yusril Sabri SH MH.
Yusril yang disinggung soal suksesi Ketua Peradi tersebut mengamini dirinya maju atas dukungan teman-teman advokat. Dan siap habis-habisan demi kepentingan organisasi dan para anggota. Dia pun mengatakan, banyak sudah program Peradi Pekanbaru yang terlaksana saat tampuk kepemimpinan dipercayakan kepadanya, pasca terpilih pada Muscab tahun 2017 lalu.
Diantaranya, kantor Peradi yang sebelumnya tidak ada, kini sudah berdiri megah di jalan Arifin Ahmad. Tak hanya mengupayakan keberadaan kantor sebagai wahana berkumpulnya para advocat, tapi seluruh mobiler juga dilengkapi untuk kenyamanan aktivitas para advocat.
"Alhamdulillah, selama satu periode saya memimpin Peradi Pekanbaru bisa mandiri. Seluruh program organisasi juga berjalan dengan sangat baik. Sendatnya ketika Covid-19 melanda dunia. Praktis membuat kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang gagal terlaksana," ungkap Yusril, Kamis (25/8/2022).
Tidak hanya memikirkan kantor tapi masa depan advocat juga menjadi perhatian. Yusril yang didukung pengurus lainnya membentuk Young lawyer committee untuk memberdayakan advocat muda sebagai tongkat estafet.
"Advocat-advocat muda ini yang diharapkan bisa menghadapi tantangan ke depan yang lebih berat. Makanya kita berdayakan mereka ini lewat pembekalan/pelatihan agar mampu menjawab tantangan global," tukasnya.
Tersebab itu dirinya berharap kepada advocat-advocat muda ini jangan sampai ketinggalan ilmu, penguasaan skill, manajemen, teamwork, maupun IT.
Untuk membesarkan organisasi, Yusril mengatakan Peradi Pekanbaru juga bersinergi dengan beberapa perguruan tinggi. Tak heran jika jumlah anggota Peradi yang awalnya hanya sekitar 500-an, kini membengkak hampir 2.000.
"Motivasi saya maju karena melihat tantangan advocat ke depan cukup berat. Saya punya misi pertama, ingin menjadi profesi advocat yang mulia ini lebih bermartabat lagi. Caranya dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada advocat muda untuk meningkatkan skill mereka," ucapnya.
Kedua, kata Yusril lagi, bagaimana menyatukan organisasi ini menuju singel bar, bukan multi bar. Artinya, hanya ada satu organisasi advocat seperti yang ada di negara-negara luar. Jika ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan advocat, maka akan mudah untuk menyelesaikannya. Selain itu, kepercayaan masyarakat pencari keadilan akan lebih meningkat.
"Siapa pun anggota yang memenuhi syarat untuk ikut meramaikan perebutan kursi ketua silakan. Karena ini hal konstitusi yang tak boleh dilanggar. Mari kita majukan organisasi ini dengan tidak saling menjatuhkan satu sama lainnya," pungkas Yusril.*
Kirim Komentar