KLIKINDONESIA [SANGIHE] - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepulauan Sangihe berharap warga mewaspadai cuaca ekstrem saat memasuki peralihan musim hujan sejak bulan Oktober sampai bulan Februari nanti.
Hal ini dismapikan Mustapa Masoara, S.AP selaku Kepala BMKG Naha, Kamis (27/10/2022) di kantor BMKG Naha.
"Secara garis besar, berdasarkan prakiraan cuaca Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado bahwa sebagian besar wilayah Sulut sudah memasuki musim hujan di akhir bulan Oktober," kata Mustapa Masoara,S.AP kepada wartawan media ini sat berada di kantornya.
Karakteristik cuaca yang terjadi saat memasuki peralihan menuju musim penghujan, sebut dia, berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas lebat , angin kencang, petir atau guntur.
"Durasinya tidak terlalu lama dan sporadis," katanya kepada jurnalis Klik Indonesia.
Peralihan musim penghujan di kepulauan Sangihe pada bulan November mendatang, menurut Mustapa harus diwaspadai terutama terkait dengan bencana hidrometeorologi, dimana hujan tersebut dapat menyebabkan genangan air, banjir, tanah longsor, angin kencang dan berkurangnya jarak pandang bagi pengendara yang sedang dalam perjalanan. Maka dari itu BMKG menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghindari pohon-pohon tua saat terjadi hujan yang disertai dengan angin kencang dan petir.
BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Provinsi Sulawesi Utara khususnya wilayah sangihe pada bulan akhir oktober hingga Februari 2023.
Warga dan pemerintah, sebut dia, dapat memanfaatkan informasi BMKG terkait dengan kondisi cuaca di masing-masing daerah sebagai langkah antisipasi.
"Khusus wilayah BMKG Naha kami hanya sebatas pengamatan, pengolahan data hasil pengamatan, menyebarkan informasi kepemeritah terkait dan masyarakat secara umum seusai kewenangan diberikan dan alat yang tersedia. Untuk Prakiraan cuaca selama ini kami hanya mengupdate dari BMKG Samratulangi Manado dan stasiun Meteorologi Maritim Bitung,” jelas Mustapa yang mengawali tugasnya sejak 1 Maret 1988 di BMKG Naha.
Untuk Prakiraan cuaca wilayah pelayanan diinformasikan untuk tinggi gelombang masih kategori tinggi mencapai 2.50 - 4.00 meter, berpeluang terjadi di perairan kepulauan Sangihe dan perairan kepulauan Talaud. Sumber resmi BMKG Maritim Bitung berlaku 28 Oktober 08.00 WITA sampai 28 Oktober 2022 pukul 20.00 WITA. Dan setelahnya sampai 30 Oktober 2022 tinggi gelombang mencapai 1.50 sampai 2 Meter.
Sesuai pengamatan BMKG Naha Sangihe dari pukul 13.40 sampai 14.20 WITA diatas 20 mm/jam intensitas curah hujan kategori hujan lebat. Untuk kecepatan arah angin dari barat 270 derajat (18 Km/jam).
Hal ini kata Mustafa disebabkan fenomena La Nina Samudra Pasifik mengalami pendinginan menjadikan potensi pertumbuhan awan mengurang sampai dibawah kondisi normal, sehingga untuk wilayah Indonesia menghangat menjadikan uap air meninggi.
"Masyarakat di imbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di bantaran sungai, dikaki gunung karena berpotensi menyebabkan banjir maupun tanah longsor, khusus para nelayan dapat mengupdate perubahan cuaca di media Facebook BMKG Naha Sangihe," kata kepala BMKG Sangihe Mustapa Maosara yang dilantik sejak 30 Maret 2021 itu.*
Kirim Komentar