Jumat, 26 April 2024

Pelecehan di RSUD Raden Mattaher Jambi Jadi Penyumbang Kekerasan Perempuan di Tahun 2022

Sabtu, 10 Desember 2022 | 19:27
Oleh: Wina MM
Laporan: Wahyu Jati
Pelecehan di RSUD Raden Mattaher Jambi Jadi Penyumbang Kekerasan Perempuan di Tahun 2022
Kondisi RSUD Raden Mattaher Jambi saat di malam hari. (Foto: Wahyu Jati)

KLIKINDONESIA [JAMBI] -  Data dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jambi masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam kurun waktu lima (5) tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang terjadi. Pada tahun 2017 ada laporan yang diterima jumlah 107 orang yaitu Anak 52 orang, perempuan 48 orang dan laki-laki dewasa 7 orang.

Untuk tahun 2018 ada laporan yang diterima jumlah 147 orang, yaitu Anak 72 orang, perempuan 72 orang dan laki-laki dewasa 3 orang. Di tahun 2019 ada penurunan sedikit pada tahun sebelumnya, bahwa laporan yang diterima jumlah 125 orang, yaitu Anak 69 orang, perempuan 50 orang dan laki-laki dewasa 6 orang.

Tapi di tahun 2020 kembali mengalami kenaikan, ada laporan yang diterima jumlah 128 orang, Anak 71 orang, perempuan 51 orang dan laki-laki dewasa 6 orang. Begitu juga di tahun 2021 ada laporan yang diterima jumlah 134 orang, yaitu Anak 78 orang, perempuan 52 orang dan laki-laki dewasa 4 orang.

Belum selesai pengunjung tahun 2022 data terakhir yang dihimpun 09 Desember 2022 tercatat ada laporan yang diterima jumlah 180 orang, yaitu Anak 104 orang, perempuan 67 orang dan laki-laki dewasa 9 orang.

Baru-baru ini Jambi dihebohkan oleh oknum perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi melakukan pelecehan kepada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jambi (Unja) yang sedang magang. Menurut orang tua korban, pelecehan terjadi, Senin (31/10/2022) lalu, saat korban sedang magang di rumah sakit.

Orang tua korban pun menceritakan seperti yang dialami oleh korban, pelaku mendorong korban masuk ke salah satu ruang operasi yang sedang kosong. Kemudian pelaku menyentuh beberapa bagian tubuh korban hingga mencium pipi korban.

Saat itu pelaku juga sempat berupaya melepaskan masker yang dikenakan oleh korban. Beruntung, saat pelaku sedang menjalankan aksinya terdengar langkah kaki beberapa perawat yang tengah berjalan di lorong tersebut yang membuat pelaku sempat mengendorkan cengkramannya kepada korban.

“Pas ada suara perawat di luar, dia agak lemas kan pegangannya ke anak saya. Waktu itulah anak saya cari kesempatan untuk berontak dan langsung lari,” ucapnya menirukan apa yang korban alami, saat diwawancara awak media pada Rabu, 30 November 2022 lalu.

Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (P3AP2) Provinsi Jambi, Luthpiah menjelaskan terkait kasus mahasiswi kedokteran ini telah di tanggani oleh Polresta Kota Jambi dan UPTD PPA Kota Jambi. Karena korban melaporkan langsung ke pihak berwajib, sekarang masih dalam proses penyelidikan.

"Bahwa untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak data yang terhimpun sampai 09 Desember 2022 ada 180 kasus yang terjadi," ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (10/12/2022).

"Kita sudah koordinasi sama UPTD PPA Kota Jambi, karena korban melapornya ke Polresta dan wilayah itu adalah kerja UPTD Kota, maka kita meminta UPTD Kota mendampingi," ungkapnya.

Apabila UPTD Kota Jambi tidak mampu, kasus ini akan langsung diambil alih oleh Provinsi Jambi.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya