Minggu, 12 Mei 2024

Ada Oknum Dosen di Jambi Aniaya Mahasiswa Disabilitas, Kasusnya Ditangani Polda

Minggu, 18 Desember 2022 | 02:41
Oleh: Wina MM
Laporan: Wahyu Jati
Ada Oknum Dosen di Jambi Aniaya Mahasiswa Disabilitas, Kasusnya Ditangani Polda
Mahasiswa Atur Widodo melaporkan ke Polda Jambi atas penganiayaa yang terjadi kepadanya, Jumat (16/12/2022) malam

KLIKINDONESIA [JAMBI] - Masih terjadi kekerasan di ranah pendidikan yang dilakukan oleh oknum dosen olahraga Universitas Jambi (Unja) yang menganiaya mahasiswa disabilitas. Atur Widodo mencoba menghubungi melalui pesan WhatsApp kepada dosen Pembinging Akademik (PA) selaku dosen mata kuliahnya untuk konsultasi terkait izin.

Atur meminta arahan karena tidak bisa mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) di mata kuliah dosen tersebut. Alasaanya, dia mau mengikuti kejuaran pencat silat di Palembang.

Kemudian dosen itupun menelpon Atur dengan memarahi lalu menyuruhnya menemui diruang kerjanya di gedung Porkes. Apesnya, Ketiak Atur baru sampai di tangga, dirinya langsung ditarik lalu dipukul tujuh kali bahkan dicekik lehernya sampai membentur meja.

"Disitulah saya mendapat penganiayaan oleh dosen PA yang ditemui selaku dosen mata kuliah," kata Atur Widodo, Jumat (16/12/2022) malam.

Atur pun langsung melaporkan kepihak kepolisian dengan keterangan yang dialaminya, ini laporan ke Polda Jambi No. 8/294/XII/2022/SPKT C POLDA JAMBI.

Tidak sampai disitu, Atur juga mengaku dihina oleh dosen PA lantaran kondisi tangan yang cacat dibagian sebelah kirinya.

Setelah ia di hajar oleh dosen itu, ia pun bertanya dengan nada hinaan soal tangan yang cacat itu.

“Kenapa tangan kamu sudah buntung ya?," sebut Atur menirukan ucapan dosen.

Atur Widodo melaporkan dosennya kepada pihak kepolisian karena sudah melakukan penganiayaan. Selain penganiayaan, mahasiswa yang menderita tuna daksa tersebut juga mengaku dihina oleh oknum dosen.

Tak sampai disitu, saat Atur berada di Polda Jambi, dosen itu pun menelpon bahkan memberikan ancaman.

"Tunggu kau di Polda, habis kau, tunggu aku di Polda," kata sang dosen dalam telepon seluler.

Upaya wartawan Klik Indonesia mencoba menghubungi pihak kampus Unja untuk mendapatkan keterangan. Tapi belum ada balasan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp bahkan ditelpon melalui seluler sampai berita ini ditayangkan namun belum juga memberikan keterangan soal dugaan penganiayaan. Kami akan menurunkan berita klarifikasi pada kesempatan mendatang.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya