KLIKINDONESIA [MUARA ENIM] - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggelar kegiatan Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema 'Tanjung Enim Kota Wisata', di Gedung GSG Lantai 4 PTBA Tanjung Enim, Sabtu (04/02/2023).
Saat membuka kegiatan Direktur Operasi Produksi PTBA Suhedi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Kota Wisata Tanjung Enim Bukit Asam yang menggagas seminar dan FGD dengan melibatkan berbagai macam lapisan masyarakat yang memang sangat dibutuhkan kehadirannya untuk mendukung terwujudnya Tanjung Enim Kota Wisata.
Sedikit bercerita, ia menuturkan bahwa gagasan Tanjung Enim Kota Wisata dimulai oleh PTBA sejak tahun 2016 silam, dengan harapan bila kegiatan ini terwujud nantinya Tanjung Enim tetap hidup meskipun tidak ada lagi aktivitas penambangan.
Karena seperti diketahui Pariwisata di Indonesia menjadi penyumbang devisa kedua setelah sektor penambangan. PTBA sendiri sudah 100 tahun lebih menambang di Tanjung Enim. Sehingga kedepannya dimana kegiatan tambang tidak selamanya, dan bila tambang batu bara sudah habis diharapkan Tanjung Enim tetap hidup.
Ia berpesan dengan Tanjung Enim menjadi destinasi wisata semua pihak untuk bisa mendukung karena tanpa itu semua Tanjung Enim Kota Wisata tidak akan terwujud. Mari bersama-sama kita ciptakan nilai-nilai positif untuk Tanjung Enim Kota Wisata.
Kemudian dengan adanya seminar dan FGD ini, PTBA sangat mengapresiasi dan semoga bisa diterapkan untuk segera terwujud Tanjung Enim Kota Wisata.
"Selamat mengikuti seminar dan FGD dan semoga bermanfaat. Dan mari kita jaga dan kita siapkan Tanjung Enim menjadi kota tujuan wisata di Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Yulhendri Wisra, Ketua Pelaksana Seminar dan FGD yang juga selaku Kepala Pengembangan Kearifan Lokal Tanjung Enim Kota Wisata mengatakan bahwa seminar dan FGD ini bertujuan untuk membahas strategi kebijakan aturan mengenai Tanjung Enim Kota Wisata, melatih kemandirian masyarakat, mengembangkan potensi lokal sehingga nantinya semua pihak bisa mendukung program Tanjung Enim Kota Wisata.
Seminar dan FGD menghadirkan narasumber Suryo Eko Hadianto mantan Direktur Utama PTBA, Penggagas Utama Tanjung Enim Kota Wisata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan (Sumsel) Aufa Syahrizal, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi UKM Palembang, Ahmad Raphani Budayawan Sumsel, dan Kusen Alipah selaku Antropolog.
Turut hadir pada kesempatan ini Ketua Tim Tanjung Enim Kota Wisata Venpri Sagara sekaligus General Manajer Unit Pertambangan Tanjung Enim PTBA dan Pemangku Kepentingan lainnya.
Suryo Eko saat pemaparannya mengatakan adanya gagasan Tanjung Enim Kota Wisata tidak lain untuk merubah image bahwa kegiatan tambang tidak merusak alam. Dan hadirnya gagasan besar ini untuk menjawab kebaikan yang telah diberikan Tanjung Enim selama ini yaitu kekayaan alam berupa batu bara.
Dengan selama ini sudah ratusan tahun melakukan eksploitasi batu bara, maka sebuah bisnis tambang dengan Corporate Social Responsibilty (CSR) mestinya bukan memiliki kewajiban tapi sudah menjadi kebutuhan untuk membuat terbaik untuk Tanjung Enim yakni dengan Tanjung Enim Kota Wisata.
"Dengan Tanjung Enim Kota Wisata kami tidak ingin kota tambang ini menjadi sepi setelah habis kegiatan penambangan," katanya.
Sementara itu Aufa mengatakan untuk terwujudnya kota wisata secara umum harus ada keterlibatan semua pihak mulai dari unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media yang dikenal dengan sebutan pentahelix.*
Kirim Komentar