BOALEMO [KLIKINDONESIA] - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Boalemo mendesak evaluasi bantuan kapal yang diberikan kepada nelayan di Desa Pentadu Timur dan Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta.

Bantuan tersebut, yang berlangsung dari tahun 2015 hingga 2017, dipertanyakan efektivitasnya.

Zainudin Makuta, Sekretaris HNSI Boalemo, menyerukan pada Kamis (03/11/23) agar Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo melakukan pendataan ulang.

"Perlu pengecekan apakah kapal-kapal masih layak pakai dan mencapai nelayan yang tepat," ujar Zainudin.

Dugaan bahwa kapal bantuan telah dijual atau dialihkan menjadi kekhawatiran utama.

"Ini bukan hanya soal penyalahgunaan aset, tapi juga tentang apakah tujuan asli bantuan—untuk meningkatkan ekonomi nelayan—telah tercapai," tegasnya.

Zainudin menekankan pentingnya manajemen yang transparan dalam pemindahan hak atas kapal, untuk menghindari kerugian negara.

Dirinya meminta Dinas Kelautan dan Perikanan serta PSDK Provinsi Gorontalo untuk memeriksa kapal-kapal perikanan di Boalemo, dari keberadaan hingga kelengkapan dokumen, memastikan manfaat bantuan tetap optimal.

Tindakan cepat diharapkan untuk memastikan bantuan kapal perikanan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memenuhi tujuannya, mendukung nelayan Boalemo.[*]