JAKARTA [KLIKINDONESIA] - Indonesia dan Bahrain tengah menjajaki kerja sama dalam pengembangan wisata religi untuk jemaah umrahdan haji. Hal ini dibahas saat kunjungan Ketua ASEAN Bahrain Council (ABC), Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa bersama sejumlah delegasi ke Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta.
Kunjungan audiensi Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa bersama delegasi disambut Dirjen Penyelengaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, dan Sekretaris Ditjen PHU Ahmad Abdullah.
"Salah satu agenda utama kunjungan kami ke Jakarta adalah pertemuan dengan para pemangku kepentingan terkait pelayanan haji dan umrah di Indonesia guna menggali informasi lebih dalam dari tangan pertama terkait dengan potensi captive market jamaah umrah dan haji Indonesia," kata Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa mengawali pertemuan di ruang OR Lantai II Kantor Kemenag RI, belum lama ini, Senin (11/12/2023).
Ia menambahkan ASEAN Bahrain Council merupakan organisasi non pemerintah yang berfokus pada upaya peningkatan hubungan bilateral di bidang ekonomi antara Bahrain dengan negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.
ABC, lanjutnya, berdiri sejak tahun 2017 dan terdaftar secara resmi di Kementerian Pembangunan Sosial (Ministry of Social Development) Kerajaan Bahrain. Anggota organisasi terdiri dari unsur pelaku ekonomi, akademisi, dan media dengan berbagai latar belakang bidang usaha serta keilmuan.
"Kami saat ini sedang mengembangkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan kami melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk bisa menjadi mitra strategis. Secara khusus kami tengah mengembangkan tourism untuk ekspansi wilayah kunjungan jemaah asal Indonesia setelah dari Saudi Arabia. Bahrain banyak memiliki spot wisata religi dan kebudayaan Islam yang bisa dikunjungi oleh travel umrah dan haji dari Indonesia, " tandas Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa.
Dirjen PHU Hilman Latief mengatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia langsung ditangani oleh Kementerian Agama, khususnya haji reguler. Sementara untuk penyelengaraan umrah ditangani oleh pihak swasta.
"Kami dari pemerintah mendorong selain memiliki potensi jemaah umrah terbesar tentunya Indonesia juga berharap wisatawan asal Bahrain juga bisa berkunjung ke Indonesia yang memiliki situs-situs keagamaan dan budaya. Jadi ada semacam pertukaran wisatawan dan bila ini bisa diwujudkan tentunya akan memberi keuntungan bagi kedua negara," kata Hilman Latief.
Himan menambahkan kuota haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M berjumlah 221.000 dengan rincian jumlah haji reguler 203.320 jemaah, serta jumlah haji khusus 17.680 jemaah. Pada 20 Oktober 2023, saat kunjungan ke Arab Saudi, Presiden Jokowi menerima tambahan kuota dari Arab Saudi sebanyak 20.000 jemaah.
Usai audiensi, Hilman Latief didampingi Direktur Bina Haji Arsad Hidayat dan Sesditjen Ahmad Abdullah mengajak Shaikh Daij bin Isa Al Khalifa bersama delegasi melihat potret harmonisasi kerukunan umat beragama di Indonesia yang dipajang di loby pintu masuk Kantor Kementerian Agama.*
Kirim Komentar