Kamis, 09 Mei 2024

PGN Belum Ada Sosialisasi di Masyarakat Tanjab Barat, Terkait Penanganan Resiko Jargas

Selasa, 14 Februari 2023 | 19:30
Laporan: Wahyu Jati
PGN Belum Ada Sosialisasi di Masyarakat Tanjab Barat, Terkait Penanganan Resiko Jargas
Gambar Jaringan Gas

KLIKINDONESIA [JAMBI] - Tidak lama ini Bupati Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Anwar Sadat bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI), Laode Sulaiman meresmikan aktifitas Jaringan Gas (Jargas) bumi untuk rumah tangga, Selasa (07/02/2023) pekan lalu.

Ada sebanyak 3.405 rumah yang sudah terpasang Jargas di Kabupaten Tanjab Barat, Jambi untuk menggantikan penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg atau gas melon dalam sektor rumah tangga. Namun masyarakat belum mendapat sosialisasi terkait penggunaan Jargas bumi rumah tangga tersebut, sehingga masih banyak masyarakat yang ragu untuk menggunakannya.

Warga Kelurahan Sriwijaya, Jubaidah mengatakan kami belum diberi arahan mengenai penanganan resiko Jargas yang kami gunakan dalam aktifitas sehari-hari di rumah, ini yang membuat bingung jika terjadi masalah.

Selanjutnya, dirinya awalnya takut untuk menggunakan Jargas karena mengingat di Kecamatan Tungkal Ilir rawan terjadi kebakaran nanti nyambar pulak ke Jargasnya. Disini kami dikasih tahu kalau ada masalah kami hanya diberi kontak person yang ada di brosur untuk di hubungi.

"Kalau ada kendala atau kebocoran mengenai Jargas coba hubungi kontak person dalam broaur, tapi setelah di hubungi ternyata kontak yang di berikan itu tidak dapat di hubungi atau tidak aktif," jelas Jubaidah, Senin (13/02/2023).

Hal senanda juga disampaikan warga Kelurahan Sriwijaya Siti Rahayu ini menjadi pertanyaan jika tejadi sesuatu apakah ada yang bertanggung jawab mengenai masalah Jargas, bahwa dirinya juga belum mendapatkan sosialisasi penanganan resiko jika terjadi kebocoran atau masalah yag harus dilakukan nantinya.

"Kemarin Jargas di rumahnya sempat mati selama empat hari karena adanya kebocoran pipa di daerah semau, jadi kami harus menggunakan gas LPG 3 kg lagi. Untuk jaga-jaga Jika saluran Jargas tidak jalan," ungkapnya. 

Sementara, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tanjab Barat, Abdul Kadir angkat bicara terkait keluhan masyarakat mengenai Jargas rumah tangga yang sudah beroperasi tapi pihak Perusahaan Gas Negara (PGN) Belum mensosialisasikan mengenai penanganan resiko penggunaan tersebut.

Menurut Ketua YLKI Jargas rumah tangga sudah cukup bagus untuk pengganti penggunaan LPG yang mana selama ini masyarakat di Tanjab Barat dikeluhkan dengan problem gas LPG 3 kg yang sulit di dapatkan dan subsidi tidak tepat sasaran, pemasangan Jargas ini menjadi solusi untuk masyarakat.

"Saat ini ada 3.212 calon pelanggan yang sudah terdaftar sebagai calon penerima aliran gas dan masih terdapat sebanyak 286 yang belum terdaftar setidaknya 3.504 calon pelanggan di kelurahan Patunas dan Sriwijaya dapat teraliri jaringan gas," ujar Hamka sapaan akrabnya, Selasa (14/02/2023).

YKLI juga sangat menyangkan Jargas yang sudah resmi di operasikan oleh Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat di kelurahan Sriwijaya namun hingga kini belum ada pihak yang mensosialisasikan mengenai penanganan resiko penggunaan Jargas tersebut, sehingga masyarakat masih banyak yang ragu terkait penggunaannya karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Disisi lain saya berharap PGN segera mensosialisasikan kemasyarakat yang merupakan konsumen Jargas rumah tangga harus diberikan pemahaman yang baik mengenai keamanan, layanan pengaduan, pembayaran, dan dampak  pemakaiannya, bukan hanya memberi pemahaman secara manis," tegasnya.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya