POHUWATO [KLIKINDONESIA] - Dunia saat ini sedang mengalami masalah lingkungan hidup yang serius, yaitu pemanasan global dan penurunan kualitas udara pada lingkungan.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk sedikit mengurangi dampak dari permasalahan tersebut, adalah dengan penanaman pohon atau penghijauan.
Seperti yang diketahui bahwa pohon merupakan penyumbang oksigen terbesar bagi bumi, dan banyak hal positif yang akan didapatkan dengan penghijauan tersebut.
Samahalnya yang hari ini sering di perbincangkan di Ibu Kota Kabupaten Pohuwato keberadaan Hutan Kota, lebih tepatnya di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.
Hal ini menjadi Sorotan oleh kalangan Penggiat Alam yang ada di Kabupaten Pohuwato salasatunya, Forum Kunitas Hijau Pohuwato (FKH-Pohuwato). Rabu, (26/07/2023).
Saat di mintakan tanggapan Ketua (FKH-Pohuwato) Hamid Toliu menggatakan Keberadaan hutan kota sangat penting untuk membantu siklus hidrologi di suatu wilayah. Selain itu, hutan kota juga memegang banyak peranan jasa ekologi lain sebagai pengendali iklim mikro, penyerap polusi, maupun sarana edukasi dan sosial masyarakat.
"Daerah perlu memperbanyak dan memperluas hutan kota untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan warganya. Ini pun perlu diiringi dengan peningkatan rencana pengelolaannya, termasuk perawatan pohon." Jelas Hamid.
Ditempat yang berbeda saat dihubungi melalui Via WhatsApp, Rahman Dako, salah satu aktivis yang bergelut di dunia lingkungan memberikan tanggapan terkait Hutan Kota yang berada di Ibu kota Kabupaten Pohuwato tersebut.
Rahman Dako mengatakan, di banyak tempat, ada lokasi hutan kota yang berdempet dengan lokasi kuliner, justru malah bagus, yang penting, tidak ada kegiatan penebangan yang merusak hutan itu sendiri.
"Saya rasa di Marisa dan Pohuwato pada umumnya, banyak sekali lokasi yang layak untuk jadi lokasi kuliner, tidak harus membabat hutan kota yang sudah ada. Hanya saja di Pohuwato tidak tahu bagaimana konsepnya dan banyak lokasi alternatif di Pohuwato, mudah-mudahan tidak merusak lingkungan," tutup Rahman Dako.*
Kirim Komentar