Minggu, 08 September 2024

Pemanfaatan Aplikasi Insist untuk Mendukung Penanganan dan Prevalensi Stunting di Kota Tangerang Selatan

Kamis, 18 Juli 2024 | 17:40
Laporan: KlikIndonesia
Pemanfaatan Aplikasi Insist untuk Mendukung Penanganan dan Prevalensi Stunting di Kota Tangerang Selatan
Kegiatan Pelatihan Bersama Tim Alodokter dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, provinsi Banten.

TANGSEL-BANTEN [KLIKINDONESIA.CO] - Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Universitas Telkom, yang terdiri dari Dr. Tien Fabrianti Kusumasari, S.T., M.T., Elvira Lailatuth Thohiroh, S.Kom., M.Kom, dan Syfa Nur Lathifah, S.Kom., M.T., telah melaksanakan kegiatan pengabdian di Kota Tangerang Selatan. Program ini bertujuan mendukung penanganan dan penurunan prevalensi stunting melalui pemanfaatan teknologi, khususnya aplikasi INSIST (INtegrated SolutIon for STunting). Aplikasi ini dirancang untuk memantau kesehatan dan gizi anak, dengan harapan dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.

Stunting telah menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30,8% menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, jauh di atas target nasional sebesar 19% pada tahun 2024. Di berbagai kota, termasuk Kota Tangerang Selatan, stunting memerlukan perhatian lebih, terutama terkait masalah gizi pada anak usia dini. Kekurangan gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) berisiko serius terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan dan kesejahteraan mereka.

Untuk mengatasi tantangan ini, aplikasi INSIST dikembangkan dan diperkenalkan dalam program pengabdian masyarakat yang dilakukan di lima kecamatan di Kota Tangerang Selatan. Aplikasi ini terintegrasi dengan perangkat keras untuk memantau tinggi badan, berat badan, dan BMI. Teknologi ini memungkinkan pemantauan kesehatan anak secara lebih menyeluruh dan akurat. Dengan adanya aplikasi INSIST, masyarakat diharapkan lebih termotivasi untuk rutin memantau kesehatan anak-anak mereka dan mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai kondisi gizi mereka.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapat tiga tahapan utama yaitu koordinasi dengan mitra, sosialisasi dan pendampingan, lalu pengumpulan feedback dan evaluasi. Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pihak mitra industri, pemerintah daerah, akademisi, serta masyarakat sasaran. Mitra industri yang terlibat adalah Alodokter dan Danone Indonesia yang memberikan masukan dan saran dalam pengembangan aplikasi secara terpadu. Dari pihak pemerintah daerah, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan serta perwakilan kecamatan terlibat dalam pengumpulan data dan uji coba pendampingan penggunaan aplikasi. Selain itu, program ini juga melibatkan masyarakat sekitar, termasuk kader posyandu, puskesmas setempat, serta masyarakat yang hadir dalam proses penimbangan balita sesuai kegiatan Posyandu di wilayah setempat.

Melalui kolaborasi dengan mitra industri, pemerintah daerah, akademi, dan masyarakat, program ini bertujuan mengimplementasikan solusi yang relevan dan efektif untuk menangani stunting. Dengan inovasi ini, diharapkan program pengabdian masyarakat ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam penanganan stunting di Kota Tangerang Selatan dan Indonesia secara umum. Pemantauan status gizi yang lebih akurat dan menyeluruh melalui aplikasi INSIST akan membantu masyarakat dan pemerintah mencapai target penurunan prevalensi stunting, sehingga mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) ke-3, yaitu memastikan kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya