Sabtu, 23 November 2024

Kualitas Emping Jagung Gorontalo Siap Mendunia

Bantuan pemerintah percepat riset dan ekspor produk jagung ke Jepang

Jumat, 30 Agustus 2024 | 19:45
Kualitas Emping Jagung Gorontalo Siap Mendunia
Prof. Dr. Anni M. Hasan, M.Pd., Dosen Universitas Gorontalo, saat diwawancarai di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jumat (30/8/2024)

GORONTALO [KLIKINDONESIA.CO] - Upaya mempercepat riset dan produksi emping jagung di Gorontalo mendapat dorongan kuat melalui bantuan dana sebesar Rp1,5 miliar dari Kementerian Riset dan Teknologi, serta peralatan dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas emping jagung sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terjamin.

"Dengan dukungan ini, kami optimis hasil riset akan lebih cepat dan emping jagung Gorontalo bisa meningkat kualitasnya," ungkap Prof. Dr. Anni M. Hasan, M.Pd., Dosen Universitas Gorontalo, saat diwawancarai di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jumat (30/8/2024).

Emping jagung Gorontalo memiliki proses pembuatan yang unik dan berkualitas. Jagung direndam semalam, direbus dengan kapur, kemudian dicuci bersih, dikukus selama satu jam, dan dijemur sebelum diberi bumbu.

"Emping jagung yang saya buat memiliki cita rasa jagung yang kuat," jelas Prof. Anni.

Produk emping jagung ini sedang dalam proses paten sederhana dan sudah memiliki desain merek dengan nama “Emping Jagung Bindeu”. Produk ini telah dipasarkan hingga luar negeri dan sedang diupayakan untuk diekspor ke Jepang.

"Kami sedang mengurus ekspor ke Jepang," tambahnya.

Emping jagung Bindeu telah mendapatkan izin dari kesehatan, dan saat ini juga melibatkan 30 UMKM dalam pelatihan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Kami berharap produk ini menjadi peluang besar bagi para petani untuk menanam jagung kiki kembali," kata Prof. Anni. Jagung kiki diketahui memiliki kualitas terbaik untuk emping, meskipun jagung jenis bisi 2 juga dapat digunakan.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, produksi jagung di Gorontalo pada tahun 2020 mencapai 1.439.725 ton, dengan luas panen 343.241 hektar. Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 1,5 juta ton pada akhir tahun 2024, menunjukkan peningkatan sebesar 52,8 persen.

"Jika ini terwujud, kesejahteraan petani di Gorontalo akan semakin meningkat, apalagi Gorontalo telah mengekspor 50.000 ton jagung ke Filipina," tutup Prof. Anni.

Jagung memang menjadi tanaman pangan unggulan di Gorontalo. Salah satu makanan khas daerah ini, Binte Buluhuta, dibuat dari parutan jagung yang dicampur dengan kelapa, udang, potongan ikan cakalang, dan kuah rempah. Makanan ini menjadi simbol betapa pentingnya jagung dalam kehidupan masyarakat Gorontalo.*

Kirim Komentar

Berita Lainnya