Selasa, 17 September 2024

Airlangga Mundur, Siapa Calon Ketum Baru?

Spekulasi Pengganti Airlangga: Bahlil, Agus, atau Bambang?

Minggu, 11 Agustus 2024 | 17:00
Laporan: Wina
Airlangga Mundur, Siapa Calon Ketum Baru?
Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengundurkan diri dari Jabatannya sebagai Ketum Golkar. Foto: suarakarya.co.id

JAKARTA [KLIKINDONESIA.CO] - Airlangga Hartarto secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar. Pengumuman ini disampaikan melalui sebuah video yang dirilis pada Minggu, 11 Agustus 2024. Airlangga menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga dalam video tersebut.

Pengunduran diri Airlangga Hartarto telah memicu spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikannya sebagai Ketum Golkar. Beberapa nama telah muncul sebagai calon kuat, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Politikus Golkar, Andi Sinulingga, menyebut bahwa dukungan internal partai saat ini cenderung mengarah kepada Bahlil Lahadalia. “Nama-nama yang beredar itu ada Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Bahlil. Namun, arus dukungan lebih deras ke Bahlil,” kata Andi.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, juga memberikan tanggapannya terkait pengunduran diri Airlangga. “Kami sudah mendengar kabar tersebut dan akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku,” ujarnya.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, memperkirakan bahwa Agus Gumiwang memiliki peluang besar untuk menjadi ketua umum Golkar. “Setelah Airlangga mundur, gabungan dua gerbong kekuatan yang dibawa kader Golkar Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang bergabung menjadi satu. Besar kemungkinan Agus Gumiwang akan menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar,” jelas Umam.

Selain itu, Umam menambahkan bahwa mundurnya Airlangga tidak lepas dari benturan antarkekuatan di internal Golkar. “Faksi-faksi kekuatan di internal Golkar memiliki agenda kepentingan ekonomi dan politik yang beragam. Langkah dan keputusan Airlangga di sejumlah pilkada dianggap kurang tegas dan sering memunculkan ketidakpastian,” tambahnya.

Dengan pengunduran diri Airlangga, Partai Golkar kini dihadapkan pada tantangan untuk segera menentukan penggantinya. Proses pemilihan ketua umum baru diharapkan dapat berjalan dengan damai dan tertib, serta tetap menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya