SINGKAWANG, KALBAR [KLIK INDOENSIA] – Riuh tabuhan gendang dan sorak sorai ribuan wisatawan menggema di sepanjang jalan Kota Singkawang saat perayaan puncak Cap Go Meh 2025.
Festival budaya tahunan ini kembali di gelar dengan penuh kemegahan, menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Ribuan orang memadati jalanan, menyaksikan atraksi spektakuler dari ratusan Tatung, Barongsai, dan replika Naga.
Perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada 12 Februari 2025 ini menandai berakhirnya rangkaian Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama 15 hari.
Lebih dari sekadar perayaan, Cap Go Meh memiliki makna simbolis sebagai momen keberuntungan, kebersamaan, dan harapan baru.
Atraksi Menakjubkan dalam Pawai Tatung
Gegap gempita festival semakin meriah dengan hadirnya arak-arakan ratusan Tatung, Barongsai, dan Naga panjang yang berasal dari berbagai kelenteng di Singkawang.
Para Tatung, yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural dan kebal terhadap benda tajam, menampilkan atraksi ekstrem, seperti menusukkan benda tajam ke tubuh mereka dan berdiri di atas pedang yang tertancap di tandu.
"Kami sangat gembira dan mengapresiasi kedatangan Wakil Presiden Mas Gibran Rakabuming Raka ke kota Singkawang yang tercinta ini. Kami sangat bangga," ujar Mimihetty Layani, Ketua Umum Cap Go Meh 2025.
Pawai Tatung tahun ini menampilkan 646 Tatung, terdiri dari 580 Tatung dengan tandu dan 66 tanpa tandu. Mereka diarak menggunakan altar khusus yang dipercaya dapat menolak bala. Para penonton dapat menyaksikan dari dekat bahkan berfoto bersama para Tatung, menambah daya tarik festival ini.
Magnet Budaya Kelas Dunia
Perayaan Cap Go Meh di Singkawang selalu menjadi magnet bagi wisatawan dengan atraksi unik dan nuansa budaya yang kental. Festival ini telah menjadi salah satu event terbesar di Indonesia, memperkuat posisi Singkawang sebagai destinasi wisata budaya kelas dunia.
Dengan antusiasme yang semakin meningkat setiap tahunnya, Cap Go Meh di Singkawang terus berkembang menjadi salah satu festival budaya terbaik yang mampu menarik perhatian dunia. Festival ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga cerminan keberagaman dan harmoni budaya yang hidup di Indonesia.
Kirim Komentar