KLIKINDONESIA [BOLMUT] - Lembaga Investigasi Negara (LIN) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) telah mengambil tindakan tegas dengan menyelidiki dugaan pelaksanaan asal-asalan dalam pembangunan Jalan Trans Sulawesi di Desa Jambusarang, Kecamatan Bolangitang Barat.
Pekerjaan Paket Preservasi Jalan Maelang-BTS Kabupaten Bolmong/Bolmut Biontong-Atinggola, yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp152.129.949.000 dan bersumber dari SBSN, dinilai mengalami amburadul dalam proses pembangunannya.
Preservasi jalan yang ditaksir akan berlangsung selama 600 hari kalender tersebut menghadapi beberapa masalah mengkhawatirkan, salah satunya adalah permukaan jalan yang tidak simetris.
Ketua Bidang Investigasi LIN Bolmut, Sahrul Pahata, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari warga setempat mengenai dugaan pelaksanaan pekerjaan jalan yang asal-asalan.
"Kami telah menerima laporan dari warga setempat mengenai dugaan pelaksanaan asal-asalan seperti tambal sulam (patching) yang seharusnya diganti dengan aspal, namun pada kenyataannya hanya material lapisan paling atas (LPA) saja," ungkap Sahrul.
Setelah tim investigasi turun untuk memeriksa, Sahrul menyatakan bahwa dugaan tersebut terbukti sesuai dengan laporan. Selain itu, bahu jalan yang seharusnya menggunakan material timbunan berkualitas, ternyata malah menggunakan sisa material serpihan aspal bekas hasil buangan aspal lama.
"Kami menganggap masalah ini sangat serius, dan kami berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan ini," tambah Sahrul Pahata.
Hingga saat ini, LIN Bolmut masih dalam proses pengumpulan data dan dokumen terkait pelaksanaan proyek tersebut. Mereka berencana untuk memeriksa dokumen kontrak, kualifikasi kontraktor, serta melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait, guna mendapatkan informasi yang komprehensif.
Namun disayangkan, PT. Margahasta Citramukti, selaku pihak ketiga yang terlibat dalam proyek ini, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak memberikan tanggapan atau respon apapun.
Sebelum berita ini diturunkan, tim berusaha mendatangi kantor pelaksana proyek namun mereka tidak mengindahkan upaya konfimrasi wartawan. Ada kesan pihak PT Margahasta Citramukti miliki sikap anggap remeh atau pandang enteng.*
Kirim Komentar