Senin, 29 April 2024

Analisis Indo Barometer: PDI Perjuangan Sebagai Oposisi, Kunci Keseimbangan Politik

Sabtu, 17 Februari 2024 | 08:50
Laporan: Lutfah
Analisis Indo Barometer: PDI Perjuangan Sebagai Oposisi, Kunci Keseimbangan Politik
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari. Foto: Antaranews.com

JAKARTA [KLIKINDONESIA] - 

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyatakan bahwa posisi ideal bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah menjadi oposisi di pemerintahan mendatang.

"Menurut saya, komposisinya sudah sangat-sangat ideal. Presiden dari Gerindra, kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/02/2024).

Qodari mengemukakan pandangan tersebut berdasarkan hasil hitung cepat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang menempatkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran hampir pasti menang satu putaran.

Menurutnya, hasil hitung cepat Pemilu 2024 berpotensi melahirkan format pemerintahan yang seimbang, terutama dalam komposisi kekuasaan eksekutif dan legislatif.

Meskipun sifatnya masih sementara, Qodari memprediksi PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu 2024 dan menjadi penguasa di parlemen. Dengan begitu, ke depan akan tercipta komposisi peta politik yang sangat ideal.

Meski dalam hitung cepat suara PDI Perjuangan unggul, Qodari menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan Golkar bisa menyalip dalam perolehan kursi karena suara Golkar lebih banyak didominasi dari luar Jawa, sedangkan PDI Perjuangan lebih kuat di Jawa.

Dengan dinamika hasil Pemilu 2024 tersebut, kondisi politik Indonesia telah mengalami divided government atau kondisi legislatif dan eksekutif yang dikuasai oleh partai yang berbeda.

Menurutnya, dengan konstelasi politik seperti itu, kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat.

"Jadi, dalam divided government kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda," jelasnya dikutip dari Antaranews.com.

Qodari menambahkan bahwa perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif akan menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal karena akan terjadi pemerintahan yang dapat saling mengontrol dan terjadi keseimbangan kekuasaan.

"Jadi, menurut saya ini komposisi yang ideal karena akan terjadi mekanisme check and balance karena eksekutif dan legislatif dimenangkan atau dikepalai oleh partai yang berbeda," tambahnya.

Dia juga memperkirakan bahwa jika PDI Perjuangan kembali menjadi ketua DPR, partai tersebut kemungkinan besar akan sepenuhnya menjadi oposisi. Hal ini tercermin dari sikap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang kecenderungannya tidak akan berkompromi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya