Kamis, 21 November 2024

Warga di Serdang Bedagai Kecewa, Pergantian Meteran Listrik Tanpa Pemberitahuan dari PLN

Senin, 19 Februari 2024 | 20:47
Laporan: Edy Trianto
Warga di Serdang Bedagai Kecewa, Pergantian Meteran Listrik Tanpa Pemberitahuan dari PLN
Kantor PT PLN Rayon Dolok Masihol

SERDANG BEGADAI [KLIKINDONESIA] - Seorang warga di Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) merasa kecewa melihat tindakan petugas PT PLN Rayon Dolok Masihol yang tanpa pemberitahuan mengganti meteran listrik di rumahnya.

KM, pemilik rumah, mengungkapkan kekecewaannya saat menemukan meteran listrik rumahnya telah diganti tanpa pemberitahuan saat sedang melakukan pengecekan rumah yang selama ini ditinggali oleh anak kandungnya.

Saat mengetahui hal tersebut, KM mencoba menanyakan kepada DN, seorang petugas PLN yang biasa mencatat meteran. DN mengakui pergantian meteran tersebut, namun tidak memberikan alasan yang jelas mengapa hal itu dilakukan, hanya menyarankan KM untuk bertanya di kantor.

"Bahkan ketika saya menanyakan di mana meteran yang lama, dia mengatakan masih ada di kantor Dolok Masihol," ujar KM.

Ketika dihubungi melalui telepon, seorang pegawai PLN Rayon Dolok Masihol, berinisial UN, mengakui bahwa tindakan pergantian meteran listrik oleh petugasnya tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP).

"Sudah pasti salah, harusnya petugas memberitahu atau meminta izin terlebih dahulu," ujarnya.

Saat ditemui di kantor Rayon Dolok Masihol, seorang staf, MA, menjelaskan bahwa pergantian meteran listrik dilakukan pada tahun 2022 oleh pihak PT GEOPENIA, bukan oleh petugas PLN.

Ketika ditanya mengenai pembuatan berita acara saat pergantian meteran, MA menjelaskan bahwa itu adalah hal yang wajib dilakukan dan tidak boleh diabaikan.

"Dibuatnya harus ada berita acara, tidak bisa tidak," tegasnya.

Namun, saat surat berita acara ditunjukkan kepada KM, dia terkejut karena menemukan bahwa tanda tangannya tidak sesuai.

"Ini bukan tanda tanganku, tanda tanganku tidak seperti ini. Lihat saja beda dengan KTP," protesnya.

KM merasa tidak puas dan marah, dan meminta agar masalah ini ditindaklanjuti.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya