Jumat, 22 November 2024

Ribuan Pelajar Pohuwato Terlibat Gerakan Nasional Aksi Bergizi

Rabu, 26 Oktober 2022 | 21:41
Oleh: Wina MM
Laporan: Hamid Toliu
Ribuan Pelajar Pohuwato Terlibat Gerakan Nasional Aksi Bergizi
Dinas Kesehatan Pohuwato bersama pelajar pada Gerakan Nasional Aksi Bergizi bertempat di SMA Negeri 1 Marisa, pada Rabu (26/10/2022).

KLIKINDONESIA [POHUWATO] - Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato melibatkan ribuan pelajar pada Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, bertempat di SMA Negeri 1 Marisa, pada Rabu (26/10/2022).

Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini dilaksanakan serentak secara nasional dan juga dilaksanakan di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo.

Dalam aksi ini dilaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat edukatif bagi para remaja, antara lain senam bersama, sarapan sehat bersama, dan aksi minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak oleh ribuan pelajar yang hadir.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa hari ini adalah pencanangan secara nasional aksi bergizi. Alhamdulillah, dari 500 lebih Kabupaten Kota, Kabupaten Pohuwato ikut berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif dalam aksi kali ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Fidi Mustafa.

Ia menjelaskan, untuk Kabupaten Pohuwato sendiri dicanangkan di 5 sekolah, diantaranya di SMA Negeri 1 Marisa, juga di SMPN 1 Marisa, MTs Al-Mubarok, SMAN 1 Randangan dan SMPN 3 Popayato Timur.

"Saya mengapresiasi secara positif gerakan nasional aksi bergizi ini. Karena memang seperti kita ketahui khususnya untuk mereka remaja kompleksitas permasalahan remaja yang memang kita harus tangani, utamanya kaitan dengan gizi, ada beberapa persoalan yang harus kita selesaikan," ujar Fidi.

Karena, menurutnya, masa remaja adalah masa yang krusial. Sehingga, setelah mereka remaja dan memasuki dewasa kemudian berumah tangga, pola-pola perilaku ini akan terbawa.

Sehingga itu, kata Fidi, jika mulai dibiasakan perilaku bergizi dari remaja, tentunya ketika dia dewasa dan berumah tangga, itu akan terbawa dan pola perilaku akan terus terjaga, sehingga kedepan juga untuk aksi penurunan stunting juga ikut terbawa.

"Ada banyak persoalan-persoalan stunting justru karena ketidaktahuan orang tua, budaya yang keliru. Nah, dari remaja inilah mulai kita coba untuk menyelesaikan persoalan ini, dan itu dari sisi kompleksitas persoalan remaja. Apabila, aktivitas dan pola hidup sehat tidak mulai ditanamkan, maka tidak menutup kemungkinan kedepan siswa kita akan mengalami masalah kesehatan ganda," papar Fidi.

Fidi mengatakan, Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini, membutuhkan gerakan bersama dari seluruh pihak terkait. Karena, kegiatan ini juga akan dimasukkan ke dalam catatan Rekor Muri Nasional.

"Mudah-mudahan kita bisa bekerjasama dengan DWP dan beberapa stakeholder yang ada. Agar nanti, ini bisa terpola dan tersistematis pelaksanaannya dan tentunya akan memudahkan kita mengevaluasi sejauh mana efektivitas dari intervensi yang kita lakukan," tutur Fidi.

"Secara lebih konkrit, karena ini fokusnya pada remaja, maka maksimalisasi peran UKS untuk coba di tingkatkan lagi, karena aksi-aksi bergizi ini kita harapkan benar-benar hidup di setiap sekolah. Dan UKS saya pikir menjadi salah satu media yang efektif untuk kita memantau pelaksanaan aksi bergizi ini di sekolah-sekolah," imbuhnya.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya