Sabtu, 20 April 2024

Massa Aksi Pro Justicia Minta Kepolisian dan Kejaksaan Sangihe Jangan Masuk Angin Tangani Kasus InDes

Selasa, 08 November 2022 | 00:03
Oleh: Wina MM
Laporan: Nurdin Towalu
Massa Aksi Pro Justicia Minta Kepolisian dan Kejaksaan Sangihe Jangan Masuk Angin Tangani Kasus InDes
Kapolres Sangihe AKBP Denny Welly Wolter Tompunuh,S.IK turun langsung menemui para pendemo dan pastikan tuntaskan kasus korupsi, Senin (07/11/2022)

KLIKINDONESIA [SANGIHE] – Ratusan massa Aliansi Aktivis Pro Justicia dibawah pimpinan Korlap Johan Adler Frederik Lukas lakukan unjuk rasa di Polres Tahuna menuntut Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera menuntaskan kasus dugaan korupsi Internet Desa (InDes) tahun 2019 lalu, Senin (07/11/20220).

Johan Adler Frederik Lukas didampingi Ketua dan pengurus LSM lainnya menyampaikan kasus yang telah merugikan negara hingga 5,09 miliar dengan 4 orang tersangka untuk melakukan penyelidikan kembali terhadap adanya dugaan keterlibatan sejumlah oknum lain yang ikut terlibat menikmati uang haram tersebut.

“Kami meminta Pak Kapolres berani menuntaskan kasus ini, jangan takut dengan intervensi-Intervensi dari dalam maupun dari luar. Ada kami dibelakang pak Kapolres, ada rakyat Sangihe mendukung bapak,” tegas Johan Lukas dalam orasinya, seraya meminta Kapolres untuk turun menemui pendemo.

Atas permintaan itu, Kapolres Sangihe AKBP Denny Welly Wolter Tompunuh,S.IK turun langsung menemui para pendemo dan mengungkap jika kasus korupsi Internet Desa sedang berproses dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan.

“Kami berkomitmen untuk memproses kasus ini dan sekarang sudah masuk pada tahap satu atau sudah kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Tahuna untuk ditandaklanjuti dan sekarang sudah P-18. Kami tidak diam, apapun laporan menyangkut pidana yang masuk ke kami, tetap kami proses,” tegas Denny meyakinkan pendemo.

Tak puas atas penjelasan Kapolres, kelompok pendemo pun bergerak dan ,enggelar aksi serupa di gedung Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe. Mereka pun mempertanyakan keseriusan Kejari dalam menangani kasus InDes tersebut.

“Kami minta Kejaksaan Negeri Tahuna, dalam hal ini Bapak Eri Yudianto, SH., MH untuk bekerja dengan Profesional dalam penanganan kasus ini, jangan masuk angin, sebab masyarakat Sangihe sudah resah dan bertanya-tanya dengan kasus ini dan harus dituntaskan,” ujar Lukas pada orasinya lagi di Kejari

Menanggapi hal itu Kepala Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe Eri Yudianto, SH., MH yang saat menemui pendemo menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Kapolres adalah benar dan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan serta berkas dari pihak kepolisian.

“Sudah diterima, dan kami akan seriusi dalam menangani kasus korupsi ini tanpa pandang bulu. Kami jamin, satu dua hari kedepan akan kami beritahu hasilnya,” jelas Yudianto.

Terkait pertanyaan  pendemo tentang intervensi dari berbagai pihak termasuk dari internal atapun eksternal, Kejari menyampaikan tidak ada  intervensi ataupun tekanan.

“Tidak ada intervensi dari manapun dan perlu diingat apapun profesinya kita harus profesiona,l  saya tidak mau ada tekanan- tekanan baik internal maupun eksternal, karena kita mempunyai sStandar operasional yang jelas,” ujar Eri dihadapan massa aksi.

Pihaknya berjanji akan berusaha agar kasus InDes ini cepat diselesaikan.

”Kami juga sangat senang apabila kasus ini cepat selesai dan pasti akan kami sampaikan hasilnya, karena saat ini adalah era transparansi (keterbukaan),” ungkap  Yudianto.

Korlap Johan Adler Frederik Lukas pun menjamin akan mengawal kasus ini sampai selesai. Dirinya pun menegaskan akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak dari hari ini.

Dalam pantauan media ini, aksi demo berjalan dengan baik, pendemo membubarkan diri secara tertib tanpa mengganggu ketertiban lalulintas umum.*

Berita Terkait

Kirim Komentar

Berita Lainnya