TEBINGTINGGI [KLIKINDONESIA] - 

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tebing Tinggi menggelar konferensi pers bersama awak media, di Kantor BNN Kota Tebing Tinggi, Rabu (20/12/2023). Kepada awak media, Kepala BNN Kota Tebing Tinggi AKBP Alexander S Soeki didampingi stafnya menyampaikan beberapa poin terkait dengan penanganan narkotika di Kota Tebing Tinggi selama dari awal bulan Januari hingga Desember 2023.

Pada tahun 2023, BNN Kota Tebing Tinggi memiliki dua program yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Untuk program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, BNN Kota Tebing Tinggi berhasil mencapai target sebesar 99,90%, sementara untuk program P4GN, penyerapan anggaran sebesar 99,83% dengan sisa anggaran sebesar Rp1.108.500.

Dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, BNN Kota Tebing Tinggi telah melakukan berbagai program, antara lain:

• Pembentukan RTS (Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika) sebanyak 10 orang.
• Pembinaan Ketahanan Keluarga Anti Narkotika dengan membentuk 5 Keluarga.
• Pembinaan Desa/Kelurahan Bersinar yakni Kelurahan Karya Jaya dan Kelurahan Mekar Sentosa.
• Indeks Ketahanan Diri Remaja (Dektari) sebesar 54,46.
• Indeks Ketahanan Keluarga (Dektara) sebesar 73,482.
• Pembentukan Penggiat Anti Narkotika sebanyak 50 orang.
• Deteksi Dini sebanyak 94 kali dengan hasil positif narkotika sebanyak 163 orang.
• IKP (Indeks Kemandirian Partisipasi) sebesar 3.395.
• IKOTAN (Indeks Kota Tanggap Ancaman Narkoba) masih dalam proses.
• Sosialisasi dan Edukasi P4GN Secara Tatap Muka.

Sementara itu, dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, BNN Kota Tebing Tinggi berhasil mengungkap 7 kasus dengan 7 tersangka dan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 4,89 gram. Selain itu, BNN Kota Tebing Tinggi juga menemukan 136 orang positif narkoba dari hasil razia urine.

Di akhir paparannya, Kepala BNN Kota Tebing Tinggi AKBP Alexander S Soeki menyampaikan hasil evaluasi perkembangan klien pasca rehabilitasi, didapati 20 orang mengalami peningkatan kualitas hidup.

"Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa 100%, klien pascarehabilitasi mengalami peningkatan kualitas hidup," tandasnya.*