JAKARTA [KLI INDONESIA] - Di tengah tantangan dan dinamika industri pelabuhan, Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) digelar dengan semangat baru. Acara yang berlangsung pada Rabu, 20 Februari 2025, di Hotel Arya Duta Menteng, Jakarta Pusat, dibuka oleh Menteri Perhubungan yang diwakili oleh Dirjen Perhubungan Laut, Dr. Capt. Anton Arif Priadi, M.Sc.
Munas kali ini mengusung tema “Satu Dekade ABUPI untuk Bersatu, Berkarya dan Berkontribusi Mewujudkan Pilar Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini mencerminkan komitmen ABUPI untuk berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor pelabuhan.
Ketua Umum ABUPI, Aulia Febrian Fatwa, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kepemimpinannya selama lima tahun terakhir penuh dengan tantangan.
“Pertumbuhan ekonomi nasional tidak lepas dari dukungan sektor perlabuhanan. Masih panjang dan penuh harapan kita untuk mengembangkan sektor pelabuhan,” ungkap Aulia, menekankan pentingnya peran organisasi dalam industri ini.
Aulia juga mencatat bahwa selama menjalankan organisasi ini, banyak pembelajaran yang didapat dari berbagai dinamika, baik di dalam maupun di luar organisasi.
“Sinergi dan persatuan adalah kunci utama untuk pengembangan organisasi ke depan,” tambahnya. Ia berharap, calon ketua umum periode berikutnya dapat membawa ABUPI menuju arah yang lebih baik dan gemilang.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina ABUPI, Carmelita Hartoto, menyoroti pentingnya terobosan dalam organisasi. Ia menyampaikan bahwa di Indonesia bahkan Asia, terdapat 24 persen pemimpin dari kalangan wanita, apakah ini bentuk dukungan terhadap calon wanita di antara tiga kandidat calon Ketum ABUPI periode ini.
“Munas melahirkan pemimpin yang berkualitas dan mampu melakukan kerjasama untuk menjadikan organisasi ini lebih baik dan besar,” ungkap Carmelita, disambut hangat oleh peserta Munas.
Dalam sambutannya, Dirjen Perhubungan Laut, Anton Priadi, juga menekankan pentingnya menghormati perbedaan pendapat dalam musyawarah.
“Munas itu musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama. Jangan gontok-gontokan. Menyatukan perbedaan adalah esensi Munas,” tegasnya, menutup sambutannya dengan harapan akan tercapainya kesepakatan yang konstruktif.
Munas ABUPI dijadwalkan berlangsung hingga malam nanti, dengan berbagai sesi persidangan yang akan membahas isu-isu penting dalam pengembangan sektor pelabuhan di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ABUPI bertekad untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.*
Kirim Komentar